Selain memengaruhi penampilan, perut buncit juga dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan, seperti stres dan kurang tidur.
Jika tidak diatasi, perut buncit bisa memicu beberapa jenis penyakit berbahaya, seperti obesitas dan penyakit jantung.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab perut buncit berikut ini.
Penyebab perut buncit
Melansir Mayo Clinic, penyebab utama perut buncit melibatkan penumpukan lemak di sekitar daerah perut.
Kondisi ini kerap dipengaruhi oleh gaya hidup dan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Ada banyak faktor yang bisa memicu penumpukan lemak di perut. Disarikan dari Medical News Today, berikut adalah beberapa penyebab perut buncit yang perlu diketahui.
- Memiliki pola makan yang tidak sehat
Konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak trans dan gula dapat menyebabkan penumpukan lemak di area perut.
Selain itu, kelebihan asupan gula dapat merangsang produksi insulin, yakni hormon yang berperan dalam penyimpanan lemak di tubuh, khususnya di sekitar perut.
Makanan olahan dan tinggi sodium juga dapat menyebabkan retensi cairan, memberikan kesan perut yang membuncit.
- Kurang melakukan aktivitas fisik
Gaya hidup yang kurang aktif dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut.
Kurangnya olahraga juga dapat mengakibatkan lemahnya otot perut, yang bisa jadi penyebab perut buncit pada wanita dan pria.
Baca juga: Berapa Kali Olahraga dalam Seminggu untuk Menurunkan Berat Badan?
- Merasa stres
Terjadi peningkatan produksi hormon kortisol di dalam tubuh ketika Anda merasa stres. Akibatnya, lemak akan menumpuk di sekitar perut dalam jangka panjang.
Pasalnya, hormon kortisol ini dapat merangsang sel lemak visceral, yang terdapat di dalam rongga perut, untuk menumpuk lebih banyak lemak.
Selain itu, respons stres juga dapat memicu kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi gula dan lemak sebagai bentuk penghiburan, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada perut buncit.
Baca juga: 7 Cara Alami Mengecilkan Perut Buncit
- Kurang tidur
Saat seseorang kurang tidur, tubuh akan mengalami perubahan hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme, seperti ghrelin dan leptin.
Kekurangan tidur cenderung meningkatkan produksi ghrelin (hormon lapar) dan mengurangi produksi leptin (hormon kenyang), sehingga dapat meningkatkan nafsu makan, khususnya terhadap makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat.
Selain itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan tingkat stres dan produksi hormon kortisol, yang terkait dengan penumpukan lemak di area perut.
Kombinasi peningkatan nafsu makan dan perubahan hormonal ini dapat berkontribusi pada peningkatan lemak visceral, yang dapat menyebabkan perut buncit.
Memahami penyebab perut buncit sangatlah penting agar Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Selain memperhatikan beberapa penyebab di atas, Anda juga perlu melakukan pola hidup sehat dan berolahraga secara teratur untuk mencegah perut buncit.
Leave a Reply