Perang India-Pakistan 2025: Eskalasi Terburuk Sejak Dekade Terakhir
Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memuncak pada Mei 2025, menyusul serangan teroris di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 wisatawan India. India menuduh Pakistan mendukung kelompok militan di balik serangan tersebut, sementara Pakistan membantah keterlibatannya. Situasi ini memicu serangkaian aksi militer dan diplomatik yang memperburuk hubungan kedua negara.
Latar Belakang Ketegangan
Pada 22 April 2025, serangan bersenjata terjadi di Pahalgam, wilayah Kashmir yang dikuasai India, menewaskan 26 orang. India menuding kelompok militan yang berbasis di Pakistan sebagai pelaku, dan menuduh Islamabad memberikan dukungan kepada mereka. Sebagai tanggapan, India meluncurkan serangan udara ke wilayah Pakistan yang diklaim sebagai basis kelompok militan tersebut.
Operasi Sindoor dan Respons Pakistan
Pada 7 Mei, India melancarkan “Operasi Sindoor”, serangan udara terbesar sejak 1971, menargetkan enam lokasi di wilayah Pakistan yang diduga terkait dengan aktivitas teroris. Salah satu target adalah Masjid Bilal di Muzaffarabad, yang mengakibatkan korban sipil, termasuk anak-anak. Pakistan melaporkan 31 korban tewas dan 57 luka-luka akibat serangan tersebut. Sebagai balasan, Pakistan meluncurkan serangan artileri ke wilayah India, menewaskan 13 warga sipil .(Financial Times)
Konflik Militer dan Dampak Sipil
Konflik berlanjut dengan saling serang menggunakan drone dan rudal. India menuduh Pakistan meluncurkan serangan drone ke basis militer di Jammu, Udhampur, dan Pathankot, yang berhasil dicegat. Sebaliknya, Pakistan mengklaim menembak jatuh 25 drone India di wilayahnya, dengan empat tentara terluka . Pertukaran tembakan artileri di sepanjang Garis Kontrol (LoC) menyebabkan korban jiwa dan luka-luka di kedua belah pihak.(The Guardian)
Dampak Diplomatik dan Ekonomi
India menangguhkan Perjanjian Air Indus dan menutup 24 bandara di wilayah utara dan barat, termasuk Amritsar dan Srinagar, sebagai langkah keamanan. Maskapai seperti IndiGo dan Air India membatalkan ratusan penerbangan, mengganggu perjalanan domestik dan internasional . Pakistan menanggapi dengan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan India dan menghentikan perdagangan bilateral.(AP News)
Reaksi Internasional
Komunitas internasional menyuarakan keprihatinan atas eskalasi konflik. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mendesak kedua negara untuk menahan diri dan memulai dialog diplomatik . Namun, Wakil Presiden AS, JD Vance, menyatakan bahwa AS tidak akan campur tangan langsung dalam konflik ini, mencerminkan perubahan kebijakan luar negeri di bawah pemerintahan Trump .(Reuters, Business Today)
Ancaman Perang Nuklir
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, memperingatkan bahwa ancaman perang nuklir dengan India adalah “nyata dan hadir”. Meskipun Pakistan tidak berniat memulai permusuhan, mereka akan membela diri jika diserang . Pernyataan ini menambah kekhawatiran akan kemungkinan eskalasi menjadi konflik bersenjata besar antara dua negara bersenjata nuklir.(New York Post)
Kesimpulan
Situasi antara India dan Pakistan pada Mei 2025 menunjukkan potensi eskalasi konflik yang serius, dengan dampak signifikan bagi stabilitas regional dan global. Diperlukan upaya diplomatik intensif dari komunitas internasional untuk mendorong kedua negara kembali ke meja perundingan dan mencegah terjadinya perang terbuka.