Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan program nasional bertajuk “Digitalisasi Sekolah 2025” pada Kamis (9/5). Program ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mempercepat transformasi pendidikan di era digital sekaligus meratakan akses teknologi ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Peluncuran program ini dilakukan langsung oleh Menteri Nadiem Makarim di Gedung Kemendikbudristek, disaksikan oleh perwakilan sekolah, guru, dan dinas pendidikan dari seluruh provinsi secara daring dan luring. Dalam sambutannya, Nadiem menyatakan bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mutlak bagi pendidikan masa depan.
“Dengan teknologi, kita dapat membuka akses pembelajaran berkualitas yang sama bagi anak di Papua maupun di Jakarta. Digitalisasi Sekolah 2025 akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan Merdeka Belajar yang inklusif dan adaptif terhadap zaman,” ujar Nadiem.
Program ini mencakup beberapa inisiatif utama, antara lain penyediaan perangkat TIK (teknologi informasi dan komunikasi) ke 50.000 sekolah dasar dan menengah, pelatihan intensif bagi 200.000 guru terkait literasi digital dan pengajaran berbasis teknologi, serta pengembangan platform pembelajaran digital yang terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka.
Selain itu, pemerintah juga menggandeng beberapa perusahaan teknologi nasional dan internasional dalam bentuk kemitraan publik-swasta untuk mempercepat distribusi infrastruktur dan konten pembelajaran digital.
Reaksi positif pun datang dari berbagai pihak. Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Prof. Unifah Rosyidi, mengapresiasi langkah ini. Ia menyebut program tersebut sebagai “angin segar” bagi guru-guru di daerah yang selama ini kesulitan mengakses pelatihan dan materi ajar terkini.
Namun, sejumlah tantangan juga disoroti, seperti kesiapan jaringan internet di wilayah terpencil dan kemampuan adaptasi guru terhadap teknologi baru. Pemerintah menjanjikan bahwa aspek infrastruktur dan pendampingan akan menjadi fokus utama dalam implementasi program ini.
Dengan program Digitalisasi Sekolah 2025, diharapkan Indonesia mampu mencetak generasi pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap bersaing di era global yang semakin berbasis teknologi.