Industri film animasi Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan salah satu karya yang menandai babak baru dalam perjalanan tersebut adalah film Jumbo yang dirilis pada tahun 2025. Disutradarai oleh Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Studios, Springboard, serta Anami Films, Jumbo merupakan film animasi panjang yang berhasil menyita perhatian publik baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.
Jumbo mengisahkan petualangan seorang anak yatim piatu bernama Don, berusia 10 tahun, yang sering diremehkan karena tubuhnya yang besar dan berbeda. Don hidup bersama pamannya di sebuah toko mainan tua, dan ia memiliki sebuah buku dongeng peninggalan orang tuanya yang penuh dengan ilustrasi dan kisah ajaib. Suatu hari, secara ajaib, salah satu tokoh dari buku dongeng itu muncul di dunia nyata, yang kemudian membawa Don ke dalam petualangan penuh makna yang mengubah hidupnya.
Kisah yang disajikan dalam Jumbo bukan hanya menghibur, tetapi juga sarat pesan moral mengenai penerimaan diri, keberanian, dan kekuatan imajinasi. Film ini berhasil menghadirkan cerita yang dekat dengan anak-anak namun tetap relevan bagi semua usia, dibalut dengan animasi yang berkualitas tinggi dan visual yang memanjakan mata.
Yang membuat Jumbo begitu istimewa adalah capaian luar biasanya. Film ini sukses menarik lebih dari 9 juta penonton, menjadikannya sebagai film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa. Tidak hanya itu, Jumbo juga berhasil menempati peringkat kedua dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa, tepat di bawah KKN di Desa Penari. Capaian ini merupakan bukti bahwa film animasi lokal kini mampu bersaing dengan film-film besar dari dalam maupun luar negeri.
Lebih jauh lagi, Jumbo menjadi film animasi Indonesia pertama yang dirilis secara internasional di 17 negara, termasuk beberapa negara di Eropa. Pencapaian ini membuka peluang besar bagi industri animasi tanah air untuk dikenal lebih luas di dunia global. Ini membuktikan bahwa animasi Indonesia tidak hanya memiliki potensi pasar domestik, tetapi juga dapat diterima oleh audiens internasional.
Kesuksesan Jumbo menjadi pemicu semangat baru bagi para animator dan kreator muda di Indonesia. Film ini menjadi contoh konkret bahwa animasi lokal bisa mendapatkan apresiasi luas asalkan didukung oleh kualitas produksi yang baik, cerita yang kuat, dan promosi yang tepat sasaran. Jumbo bukan hanya sebuah film, tetapi simbol dari kebangkitan industri animasi Indonesia yang sebelumnya dipandang sebelah mata.
Dengan semakin banyaknya studio animasi yang bermunculan, didukung oleh kemajuan teknologi dan minat pasar yang meningkat, masa depan animasi Indonesia terlihat semakin cerah. Film Jumbo telah membuktikan bahwa anak bangsa mampu menghasilkan karya yang membanggakan, dan menjadi pembuka jalan bagi lebih banyak film animasi lokal untuk hadir dan bersinar, baik di negeri sendiri maupun di dunia internasional.