Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini mulai memasuki dunia kesehatan di Indonesia secara signifikan. Beberapa rumah sakit di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung sudah mulai menerapkan sistem AI dalam diagnosa awal penyakit, pengelolaan data pasien, hingga deteksi dini penyakit kronis seperti kanker dan diabetes.
Salah satu terobosan paling mencolok adalah penggunaan AI dalam radiologi. Sistem ini memungkinkan pemindaian hasil X-ray dan MRI secara otomatis dengan akurasi tinggi. Hasil analisis AI akan menjadi referensi utama bagi dokter dalam mengambil keputusan medis secara cepat dan tepat.
Direktur RS Cipto Mangunkusumo, dr. Rini Pratiwi, menyatakan bahwa teknologi ini sangat membantu tenaga medis, terutama dalam mempercepat proses identifikasi penyakit dan mengurangi beban kerja dokter spesialis. “Kami melihat peningkatan efisiensi hingga 30% dalam beberapa bulan terakhir,” ujarnya.
Namun, tantangan tetap ada. Beberapa pihak menyoroti isu privasi data dan keamanan sistem informasi kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah sedang menyusun regulasi khusus terkait penggunaan AI dalam sektor medis yang mengedepankan etika dan perlindungan data pribadi.
Jika dimanfaatkan dengan tepat, teknologi AI diyakini dapat mengubah wajah layanan kesehatan Indonesia menjadi lebih cepat, akurat, dan inklusif.