Tanggal: 5 November 2025
Penulis: Tim Redaksi BukuHarian.biz.id
Isi Berita:
Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), tercatat adanya peningkatan serangan siber di Indonesia sebesar 35% sepanjang tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Jenis serangan yang paling sering terjadi meliputi phishing, ransomware, dan data breach terhadap lembaga pemerintahan serta sektor e-commerce.
Menurut pakar keamanan siber Universitas Indonesia, Dr. Rafi Setiawan, peningkatan ini disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan digital, terutama dalam hal penggunaan kata sandi dan verifikasi dua langkah (two-factor authentication).
“Banyak pengguna masih menggunakan kata sandi yang lemah dan tidak mengganti secara berkala. Selain itu, edukasi keamanan digital di tingkat sekolah dan perusahaan juga masih minim,” jelas Rafi.
BSSN mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui perangkat lunak, menggunakan antivirus terpercaya, serta tidak sembarangan mengklik tautan yang tidak dikenal.
Sementara itu, sejumlah perusahaan besar di Indonesia mulai berinvestasi dalam pelatihan keamanan siber dan audit sistem untuk mencegah kebocoran data yang dapat merugikan jutaan pengguna.