Badan Gampang Pegal dan Lelah? Yuk Simak 3 Penyebabnya!

KOMPAS.com – Rasa lelah serta pegal-pegal pada tubuh kerap dialami setiap orang. Gejala ini bahkan tak hanya dialami kalangan usia lanjut (lansia), tetapi juga dewasa muda.  Biasanya, lelah dan pegal muncul usai seseorang melakukan sejumlah aktivitas fisik secara intens ataupun mobilitas tinggi, seperti bepergian ke luar kota.  Tahukah Anda, pegal yang mendera sehabis melakukan aktivitas secara berkesinambungan merupakan isyarat bahwa tubuh terlalu lelah sehingga butuh relaksasi agar kembali fit? Namun, tak sedikit pula seseorang yang merasa lelah dan pegal meski tak melakukan aktivitas fisik atau mobilitas tinggi. Bila hal itu terjadi, Anda perlu cermat mengatur gaya hidup. Pasalnya, ada sejumlah gangguan kesehatan yang dapat memicu rasa lelah dan pegal-pegal. Lantas, apa saja gangguan kesehatan yang dapat memicu lelah dan pegal-pegal? Kelainan pada otot Salah satu sebab tubuh kerap terasa lelah, pegal, serta nyeri, yakni karena adanya gangguan pergerakan otot yang disebabkan berbagai hal, misalnya cedera otot, peradangan, infeksi, dan efek samping obat-obatan. Hal itu ditandai dengan gejala nyeri muskuloskeletal pada tulang dan otot, serta myositis atau peradangan otot.  Untuk diketahui, myositis adalah kondisi yang menyebabkan peradangan atau pembengkakan pada otot. Berbagai gejala dari kondisi ini adalah, pembengkakan, nyeri, dan kelemahan otot. Bila mengalami gejala nyeri ringan, Anda dapat mengatasinya dengan obat pereda nyeri. Namun, bila mengalami nyeri yang lebih serius, tak ada salahnya Anda berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan diagnosis tepat serta resep yang sesuai. Masalah tulang Gangguan kesehatan yang berpotensi menimbulkan rasa lelah serta nyeri adalah masalah tulang. Biasanya, gangguan kesehatan ini dialami oleh seseorang seiring dengan pertambahan usia, terutama saat memasuki usia 30 tahun. Namun, kalangan muda juga dapat mengalami gangguan kesehatan tulang seiring gaya hidup yang tak sehat serta kebiasaan posisi duduk yang tidak tepat saat bekerja di kantor. Contoh paling sering terjadi adalah bantalan sendi tulang belakang yang berisiko memunculkan nyeri hingga osteoporosis. Aktivitas dengan intensitas tinggi, perilaku merokok, kekurangan asupan nutrisi juga berperan pada proses degenerasi tulang belakang.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *