Tangerang Selatan – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan pada Selasa sore (13/5) menyebabkan banjir setinggi hingga 50 sentimeter di kawasan Jalan Boulevard Graha Raya, Kecamatan Serpong Utara. Banjir yang terjadi tepat pada jam sibuk pulang kerja ini membuat lalu lintas tersendat parah. Para pengendara sepeda motor pun banyak yang memilih menepi dan berteduh, menunggu air surut daripada mengambil risiko melintasi genangan air yang cukup tinggi.
Pantauan di lokasi menunjukkan air mulai menggenangi jalan sekitar pukul 18.30 WIB, hanya beberapa menit setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Jalan Boulevard Graha Raya yang merupakan salah satu akses utama menuju kawasan Bintaro, Alam Sutera, dan Fortune tampak dipenuhi kendaraan yang melambat, bahkan sebagian terpaksa berhenti karena tidak mampu melanjutkan perjalanan.
“Saya baru saja pulang kerja, tapi begitu sampai sini air sudah tinggi. Lebih baik menepi saja daripada motor mogok. Tadi saya lihat beberapa motor lain mogok di tengah genangan,” kata Riko (28), seorang pengendara motor yang ditemui sedang berteduh di bawah kanopi ruko dekat lokasi banjir.
Menurut warga sekitar, banjir di kawasan ini bukanlah peristiwa baru. Setiap kali hujan deras turun, genangan air hampir selalu muncul, terutama di titik-titik yang tidak memiliki saluran air memadai atau salurannya sudah tersumbat oleh sampah.
“Ini kejadian yang berulang setiap musim hujan. Drainase di sini sudah lama tidak diperbaiki. Banyak sampah juga yang menyumbat saluran. Kalau hujan lebih dari satu jam, pasti banjir,” ujar Yuli (43), pemilik toko kelontong yang berjualan di pinggir jalan Boulevard Graha Raya.
Ketinggian air bervariasi di sejumlah titik. Di daerah depan minimarket dan pertokoan, air tampak mencapai lutut orang dewasa, atau sekitar 40–50 cm. Genangan yang cukup tinggi ini tidak hanya menyulitkan pengendara roda dua, tapi juga membuat sebagian pengemudi mobil memilih putar balik untuk mencari jalan alternatif.
Sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangsel tampak berjaga di lokasi untuk membantu mengatur arus lalu lintas dan mengimbau warga agar berhati-hati. Mereka juga memasang rambu peringatan darurat untuk menghindari kecelakaan akibat genangan air yang tak terlihat jelas saat malam hari.
Sementara itu, beberapa warga tampak berinisiatif membuka tutup saluran air dan membersihkannya dari sampah untuk mempercepat proses surutnya air. Namun upaya tersebut hanya berdampak kecil karena air terus mengalir dari arah pemukiman dan perumahan yang berada di kawasan lebih tinggi.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan, hujan deras yang melanda kawasan Tangsel disertai curah hujan tinggi dalam waktu singkat, sehingga menyebabkan debit air meningkat secara drastis. BPBD juga menyebutkan bahwa sistem drainase yang kurang optimal menjadi penyebab utama banjir di kawasan tersebut.
“Masalah utama adalah drainase yang tidak mampu menampung volume air hujan. Selain itu, saluran yang tertutup sampah rumah tangga juga memperparah situasi. Kami imbau warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan,” ujar perwakilan BPBD Tangsel dalam keterangan resminya.
Hingga pukul 02:00 WIB, air mulai surut secara perlahan, namun lalu lintas belum sepenuhnya normal. Banyak kendaraan masih tertahan di jalur antrian panjang, dan beberapa pengendara motor masih memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan sampai kondisi benar-benar aman.
Masyarakat berharap pemerintah setempat segera melakukan evaluasi terhadap sistem drainase di kawasan Graha Raya dan sekitarnya, mengingat kawasan ini merupakan wilayah padat penduduk dan lalu lintasnya cukup tinggi. Langkah antisipasi seperti pembersihan rutin saluran air dan pembangunan drainase baru dianggap sangat mendesak agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa mendatang.