Dalam rangka memperkuat koordinasi, menyelaraskan langkah antisipasi, serta meningkatkan kapasitas dalam menghadapi dinamika ancaman siber yang semakin kompleks di ekosistem industri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan forum Industrial Cybersecurity Top Level di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan yang menjadi rangkaian acara National Cybersecurity Connect 2025 ini merupakan forum strategis yang mempertemukan para Top Level Management di lingkungan CSIRT sektor Industri untuk saling berbagi informasi, pengalaman, serta perspektif strategis terkait keamanan siber.
Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Slamet Aji Pamungkas, dalam sambutannya menyampaikan bahwa forum ini menjadi wadah kolaboratif bagi para pemangku kepentingan untuk memperkuat koordinasi, menyelaraskan langkah antisipasi, serta meningkatkan kapasitas dalam menghadapi dinamika ancaman siber yang semakin kompleks di ekosistem industri.
“Salah satu langkah kita untuk mencegah terjadinya hal tersebut dengan menerapkan Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN),” ujar pria berkacamata yang akrab disapa Mamung.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tujuan utama dari SKSN adalah untuk mewujudkan keamanan siber nasional, melindungi ekosistem perekonomian digital nasional, meningkatkan kekuatan dan kapabilitas keamanan siber yang andal dan berdaya tangkal, serta mengutamakan kepentingan nasional dan mendukung terciptanya ruang siber global yang terbuka, aman, stabil, dan bertanggung jawab.
“Dengan menerapkan SKSN sesuai dengan fokus area, kita dapat meningkatkan keamanan siber nasional,” imbuh Mamung.
Ia juga menegaskan, dalam upaya mendukung transformasi digital industri di Indonesia, BSSN telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Pedoman Penerapan Keamanan Siber untuk membantu dalam merencanakan, menerapkan, mengukur, dan meningkatkan postur keamanan siber untuk sektor industri.
“Tujuan ditetapkannya pedoman (Pedoman Penerapan Keamanan Siber Industri) tersebut untuk menyediakan kerangka kerja implementasi keamanan siber yang selaras dengan peraturan perundang-undangan,” ujar Mamung.
Kemudian, lanjutnya, untuk meningkatkan postur keamanan dan ketahanan siber pada setiap entitas di sektor industri, dan mendukung terwujudnya ekosistem transformasi digital industri yang aman, andal, dan tepercaya.
“Meski demikian, dalam mewujudkan keamanan dan ketahanan siber nasional kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat,” ujarnya.