Jorge Martin merasa kesal dengan performa ban Michelin yang digunakan di race utama MotoGP Qatar 2023.
Hal ini membuatnya tidak bisa bersaing dibarisan depan pembalap di race utama MotoGP Qatar, dan bikin dirinya tertinggal jauh dari Bagnaia di klasemen sementara pembalap.
Jorge Martin tidak senang dengan performa ban motornya di race utama MotoGP Qatar© Disediakan oleh GridOto
Baca Juga: Jorge Martin Ngamuk Berat Usai MotoGP Qatar 2023, Ada Sabotase?
Padahal, Martin sendiri sedang mengejar ketertinggalan poinnya di klasemen pembalap dari Bagnaia, untuk bisa menjadi juara dunia MotoGP 2023.
“Sejak awal saya adalah satu-satunya pembalap yang tergelincir saat start. Saya tidak memiliki kecepatan, seperti balap pakai ban yang sudah digunakan selama 30 lap,” ujar Martin.
Jorge Martin sendiri menggunakan ban jenis Hard di depan dan belakang sama seperti yang digunakannya saat di sesi sprint race.
Di sprint race, rekan satu tim Johann Zarco ini mampu meraih waktu putaran 1 menit 53 detik di 10 dari 11 lap yang dijalankan.
Namun saat race utama MotoGP, Martinator cuma mencatatkan 4 dari 22 lap, yang catatan waktunya dibawah 1 menit 54 detik.
Makanya, Martin sedikit kesal kenapa ban yang digunakan saat race utama memberikan feedback yang berbeda kepada dirinya.
Menjawab keluhan dari Martin, Piero Taramasso selaku Manager Motorsport Michelin angkat bicara.
“Sebagian besar pembalap gunakan ban dengan kompon hard di depan dan belakang (sama seperti Martin). rekor dipecahkan selama akhir pekan di Qatar dan rekor putaran dipecahkan di lap terakhir GP menunjukkan konsistensi performa ban Michelin,” buka Taramasso.
“Mengenai pernyataan Jorge Martin kami masih menganalisis datanya,” tambahnya.
“Yang bisa kami sampaikan adalah bannya langsung sampai di sini setelah diproduksi dan belum dipakai atau dipanaskan,” tutupnya.
Nah, jadi pihak Michelin memastikan tidak ada sabotase untuk ban Martin, mereka juga masih mencari dimana akar masalahnya.
Leave a Reply