Ekspor produk pertanian Indonesia mencatat rekor baru sepanjang sejarah pada kuartal pertama tahun 2025. Kementerian Pertanian melaporkan bahwa nilai ekspor mencapai USD 6,8 miliar, naik 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Komoditas utama yang menyumbang kenaikan ini adalah kopi, kelapa, karet, dan buah tropis seperti mangga dan salak. Pasar utama ekspor meliputi Uni Eropa, Timur Tengah, dan negara-negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan.
Menteri Pertanian RI, Syahrul M. Lubis, menyatakan bahwa peningkatan ini merupakan hasil kerja keras petani, dukungan pemerintah, dan inovasi di sektor logistik. “Kita mempercepat distribusi melalui pelabuhan utama dan memperluas kerja sama dagang bilateral,” ujarnya.
Pemerintah juga mendorong penerapan standar pertanian organik dan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing di pasar global. Sejumlah koperasi petani kini sudah tersertifikasi ekspor, yang membuka akses langsung ke pembeli internasional.
Ekonom dari IPB, Prof. Yuliani Nasution, mengingatkan bahwa untuk menjaga keberlanjutan ekspor, Indonesia perlu menjaga kualitas produk dan menjawab tantangan perubahan iklim yang dapat memengaruhi produksi.
Jika strategi ini berlanjut, Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara eksportir pertanian utama di dunia dalam lima tahun ke depan.