Harganya Lebih Murah, Mobil Hybrid Laris Manis di China

Tren ini tentu memberi angin segar bagi pabrikan global lainnya seperti Toyota atau Honda, yang selama ini dikenal lebih banyak menjual mobil elektrifikasi seperti hybrid, mengutip CNA.

Untuk Toyota sebagai produsen mobil terlaris di dunia, sepertiga dari total penjualannya secara global merupakan produk hybrid. Dalam laporan perusahaan, terjadi lonjakan penjualan mobil hybrid sebesar 34 persen dalam enam bulan hingga akhir September.

Masih dikutip dari sumber yang sama, para ahli memperingatkan kepada merek mobil global terhadap ancaman pabrikan China yang telah berhasil menguasai pasar hybrid di negeri mereka sendiri dan kini mulai melirik potensi pasar internasional.

Belum lagi, industri otomotif China yang sudah didukung oleh ekosistem kendaraan listrik berbiaya paling rendah di dunia, berkat investasi besar-besaran pada ranah rantai pemasok komponen otomotif.

Sebagai gambaran, di Amerika Serikat mobil hybrid dijual dengan harga tambahan antara 1.500-2.000 dolar AS atau Rp 23-31 jutaan lebih mahal dari mobil mesin bakar konvensional (ICE). Sedangkan di China, ada harga khusus untuk hybrid dibanding ICE.

Di Negeri Tirai Bambu, beberapa model mobil hybrid bisa ditawarkan 23 persen lebih murah dibanding mobil listrik murni atau BEV. Menjadi alasan konsumen di sana akhirnya terdorong untuk membeli mobil hybrid.

Apalagi, mobil hybrid punya karakteristik yang mirip dengan mobil listrik. Ia bisa total senyap untuk mobilitas jarak dekat atau pendek, bila daya listrik pada baterai memadai. Satu sisi, sekaligus hemat BBM.

Ada dua jenis hybrid yang paling digemari di China yakni Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Extended-Range Hybrid Electric Hybrid (EREV). Keduanya menyumbang angka penjualan sampai 85 persen, lebih tinggi dibanding mobil listrik yang hanya 14 persen, menurut Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM).

Sebagai contoh, produsen lokal Li Auto kini duduk sebagai produsen dengan penjual mobil hybrid jarak jauh paling populer di China. Ada ribuan konsumen yang sedang menunggu SUV EREV buatannya dikirim, kontras dengan pabrikan lainnya.

Li Auto berhasil menjual 244.225 mobil EREV hanya dalam sembilan bulan pertama tahun 2023. Angka yang besar untuk ukuran pabrikan yang baru memulai jualan mobil sejak tahun 2019 silam itu.

“Mobil hybrid jarak jauh adalah solusi tepat konsumen China yang menginginkan solusi untuk menghilangkan rasa khawatir soal daya jelajah berkendara, efisiensi bahan bakar lebih baik, dan harga yang lebih terjangkau,” kata Direktur Pelaksana Konsultan Automotive Foresight, Yale Zhang.

Sedangkan merek China lainnya seperti BYD, mampu menguasai pasar PHEV. Total 8 produk hybrid BYD mengisi daftar 10 mobil plug-in hybrid terlaris di China. BYD juga mulai mengincar pasar hybrid di luar negeri.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *