Jakarta, 16 Mei 2025 — Pemerintah Indonesia melalui PT Kereta Cepat Indonesia-Jepang (KCJ) mengumumkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta–Surabaya yang saat ini dalam tahap pembangunan akan dilengkapi dengan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) guna meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional.
Teknologi AI ini akan digunakan untuk berbagai fungsi penting, seperti pendeteksian dini gangguan jalur, pemantauan suhu roda dan rel, serta pengaturan otomatis kecepatan berdasarkan kondisi lintasan. Sistem ini juga mampu memperkirakan potensi risiko tabrakan dan memberikan peringatan langsung kepada pusat kendali.
“Penggunaan AI bukan hanya untuk kemewahan teknologi, tapi untuk mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan perjalanan tepat waktu,” ujar Dirut KCJ, Anton Suryo, dalam konferensi pers di Jakarta.
Kereta ini direncanakan memiliki kecepatan maksimal 350 km/jam, dan mampu memangkas waktu tempuh Jakarta–Surabaya menjadi kurang dari 4 jam, jauh lebih singkat dibandingkan 10–12 jam perjalanan biasa.
Tak hanya itu, sistem tiket juga akan sepenuhnya digital, dengan penggunaan QR code dan biometrik sebagai pengganti boarding pass tradisional. Penumpang cukup menggunakan wajah atau sidik jari untuk masuk ke gerbong, mirip dengan sistem di bandara.
Pemerintah berharap proyek ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga menjadi contoh penerapan teknologi cerdas dalam sektor transportasi publik. Proyek ini ditargetkan mulai uji coba pada akhir 2026 dan beroperasi penuh pada 2027.
Dengan integrasi AI dalam infrastruktur transportasi, Indonesia semakin mendekati visi menjadi negara berbasis teknologi yang efisien, aman, dan berdaya saing tinggi di Asia Tenggara.