Mancing: Hobi dan Mengais Rezeki

“Hujan deras turun lagi, saatnya pancing beraksi”

Begitulah kira-kira kalimat yang pertama kali melintas di pikiranku (seorang yang memang hobi bahkan kecanduan mancing). Seperti halnya pagi hari ini, setelah turun hujan yang lumayan deras dan lama (dari tengah malan sampai dini hari, kira-kira pukul 03.00 Wib), lebih kurang pukul 06.00 Wib, setelah menyiapkan semua peralatan memancing, tanpa pikir-pikir lagi, tanpa peduli omongan tetangga kanan, kiri, depan dan belang (kegeeran banget akunya), aku langsung meluncur ke spot mancing yang aku yakini masih potensial. Ya, saat jalanan masih sangat sepi, hanya ada beberapa orang yang sedang lari pagi, dengan Beat kesayanganku menuju lokasi mancing (sebuah siring irigasi yang dekat dengan perumahan warga).

Sesampainya lokasi, tanpa banyak basa-basi (karena memang tidak ada teman untuk berbasa-basi) sebuah pancing tegek langsung aku siapkan beserta umpan (cacing) yang memang masih tersisa banyak setelah mancing di hari-hari sebelumnya. Tidak lupa juga wadah tempat ikan hasil mancing (sebuah jerigen ukuran 5 kg) yang tentunya sudah diisi dengan air.

Untuk mata kail, aku biasa pakai mata kait dengan ukuran kecil, untuk kali ini aku pakai mata kail Daiichi No. 2. Aku memang tidak terbiasa dengan mata kail ukuran besar, walaupun ikan yang bakal dipancing ukurannya lumayan besar. Untuk merk joran pancing dan senarnya, aku sendiri sudah lupa (sudah lama dan tulisan merk sudah mengelupas).


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *