Mual dan muntah adalah dua kondisi berbeda. Mual adalah rasa tidak nyaman pada perut. Sementara, muntah adalah kondisi ketika isi lambung keluar lewat mulut secara paksa.
Pada kondisi tertentu, mual bisa memicu muntah. Untuk mengatasinya, kamu bisa konsultasikan dengan dokter jika perlu atau kamu bisa mengonsumsi obat mual muntah di apotek. Obat untuk mual dan muntah sendiri ada banyak macamnya, tergantung penyebabnya.
Simak daftar obat antimual dan muntah dewasa di apotek berikut ini:
1. Obat Mual dan Muntah Akibat Mabuk Perjalanan
Salah satu kondisi yang bisa memicu mual dan muntah adalah mabuk perjalanan alias motion sickness. Mual dan muntah terjadi karena ada banyak gerakan dan guncangan ketika perjalanan ataupun mengendarai kendaraan.
Hal itu menyebabkan kepala pusing dan perut tidak nyaman sehingga mencetuskan mual. Mual yang tidak mereda terkadang bisa membuat muntah.
Untuk mencegah mual dan muntah akibat mabuk perjalanan, kamu bisa menggunakan obat yang mengandung dimenhidrinat.
Dimenhidrinat adalah golongan obat antihistamin. Obat ini bekerja dengan memblokir sinyal otak yang menyebabkan pusing, mual, hingga muntah.
Agar tidak mual dan muntah, dimenhidrinat bisa dikonsumsi kurang lebih satu jam sebelum perjalanan.
2. Obat Mual Setelah Kemoterapi
Berdasarkan National Cancer Institute, mual dan muntah bisa terjadi usai menjalani kemoterapi. Untuk mencegah hal tersebut, pasien bisa menggunakan obat penghambat serotonin dan penghambat reseptor NK-1.
Obat penghambat serotonin bekerja dengan memblokir efek serotonin, yaitu zat yang memicu mual dan muntah. Menurut American Cancer Society, obat ini tergolong ampuh mengatasi mual dan muntah akut.
Umumnya obat penghambat serotonin dikonsumsi sebelum kemoterapi. Contoh obat ini adalah ondansetron, granisetron, dolasetron, dan palonosetron.
Adapun obat penghambat reseptor NK-1 bekerja dengan memblokir efek reseptor NK-1 yang turut berperan dalam refleks muntah. Biasanya, obat ini diberikan kepada pasien kanker bersama obat antimual lainnya.
Contoh obat penghambat reseptor NK-1 yaitu aprepitant, rolapitant, dan fosaprepitant.
3. Obat Mual Akibat Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan seperti GERD, keracunan makanan, dan diare bisa memicu mual dan muntah. Untuk mengatasi kondisi ini, kamu bisa menggunakan obat bismuth subsalicylate.
Obat muntah dan mual dewasa ini biasanya digunakan untuk mengatasi diare, heartburn, dan gangguan pencernaan.
Bismuth subsalicylate bekerja dengan cara mengurangi laju cairan dan elektrolit menuju usus, mengurangi peradangan dalam, dan membunuh organisme penyebab diare.
Meski bismuth subsalicylate bisa didapatkan di apotek, kamu tetap harus berkonsultasi kepada dokter atau apoteker mengenai penggunaan obat ini, khususnya bagi ibu hamil dan menyusui.
4. Obat Mual Karena Cemas dan Stres
Cemas berlebih dan stres dapat memengaruhi produksi asam lambung hingga menimbulkan keluhan mual yang dapat juga menyebabkan muntah.
Pada fase awal, obat untuk menetralisir asam lambung seperti antasida dapat diberikan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Namun, sangat penting untuk dapat mengatasi rasa cemas dan stres agar keluhan mual hingga muntah tidak berulang.
5. Obat Mual Pascaoperasi
Pasien yang menjalani tindakan operasi umumnya akan dibius menggunakan obat anestesi. Salah satu efek samping yang dapat ditimbulkan adalah keluhan mual hingga muntah.
Obat yang diberikan dapat berupa penghambat reseptor serotonin seperti ondansetron atau penghambat reseptor dopamin seperti domperidon.
6. Obat Mual dan Muntah Akibat Morning Sickness
Morning sickness alias mual dan muntah selama kehamilan adalah salah satu gejala umum yang bisa dialami ibu hamil, terutama pada trimester pertama.
Morning sickness adalah kondisi yang normal. Namun, terkadang mual dan muntah cukup parah serta bisa berlangsung sepanjang hari.
Untuk mengatasinya, ibu hamil bisa mengonsumsi suplemen vitamin B6 sebagai obat penghilang mual.
Leave a Reply