Citra hidup petani yang jauh dari kata mewah nyatanya tidak begitu. Faktanya, menjadi petani bisa menjadi kaya raya hingga mendapatkan passive income.
Hal ini diungkapkan Ahmad Indradi, salah satu petani sawit milenial sukses di Kalimantan Timur. Ahmad rela meninggalkan tanah kelahirannya di Yogyakarta untuk menjadi petani sawit di Kalimantan Timur dan sukses.
“Jadi profesi petani menjadi satu kebanggaan karena kita bisa passive income, beda dengan petani di Jawa. Kita di Kaltim kebun sawit bisa berjalan dengan autopilot, kita punya kendaraan yang baik, kita bisa ke luar negeri,” ungkap Ahmad saat bercerita di Special Dialogue CNBC Indonesia dengan topik Menata Masa Depan Kelapa Sawit Indonesia di Gedung Menara Tendean, Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Menjadi petani kelapa sawit di Kaltim juga tidak harus mengeluarkan modal besar seperti petani padi di Jawa. Harga lahan di Kaltim masih cukup murah, Rp 10 juta sampai Rp 15 juta sudah mendapatkan 1 hektare lahan. Sedangkan di Jawa harga lahan bisa Rp 300 juta per hektare. Ini harusnya yang dilirik para pemuda Indonesia.
Foto: Seorang pekerja memuat tandan buah segar untuk didistribusikan dari tempat pengumpul ke pabrik CPO di Kabupaten Kampar di provinsi Riau, Indonesia, Selasa (26/4/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan) Seorang pekerja memuat tandan buah segar untuk didistribusikan dari tempat pengumpul ke pabrik CPO di Kabupaten Kampar di provinsi Riau, Indonesia, Selasa (26/4/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan) |
“Jadi ini tantangan dan peluang bagi anak-anak muda. Makanya masa depan anak muda itu bukan bertani di Jawa, tapi keluar Jawa tapi keluar Jawa tantangannnya besar menghadapi hal-hal yang ekstrem kita tinggal di tempat terpencil, tidak ada listrik, harus beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda di Jawa. Kalau kita lihat kehidupan petani di Kaltim sejahtera,” tuturnya.
Maka dari itu, dia ingin agar milenial Indonesia berani untuk ambil sikap menjadi petani sawit di Kalimantan. Dia menegaskan kehidupan petani sawit sangat sejahtera, bukan buruk dan miskin.
“Kalau info tentang profesi petani itu yang disampaikan buruk, miskin, butut, kerja terus, lahannya kecil, harganya tidak menentu, dan lain-lain, itu ya tentu orang untuk menjadi petani berpikir 1.000 kali karena orang cenderung menekuni sesuatu yang memenuhi keinginannya,” tegasnya.
Leave a Reply