Jakarta, 12 Mei 2025 — Sebanyak 25 siswa dari salah satu sekolah menengah atas negeri di Jakarta akan ditempatkan di barak pembinaan karakter milik pemerintah daerah. Langkah ini diambil setelah pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan evaluasi terhadap perilaku siswa yang dinilai melanggar tata tertib sekolah secara berulang.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dr. Anwar Hidayat, menyampaikan bahwa keputusan ini bukan semata-mata bentuk hukuman, melainkan bagian dari program pembinaan karakter yang lebih terstruktur dan intensif. Menurutnya, banyak siswa yang terjerumus dalam perilaku menyimpang karena kurangnya disiplin, kontrol emosi, dan motivasi belajar.
“Program ini dirancang untuk membentuk ulang karakter siswa, menanamkan kedisiplinan, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab. Mereka akan mendapatkan pelatihan kepemimpinan, pembelajaran etika, dan kegiatan fisik yang menyeimbangkan mental dan jasmani,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor Dinas Pendidikan, Senin (12/5).
Selama dua minggu, para siswa akan tinggal di Barak Pembinaan Pelajar yang terletak di kawasan Cibubur. Di sana, mereka akan dibimbing oleh tim khusus yang terdiri dari instruktur TNI, guru pendamping, dan psikolog pendidikan.
Reaksi dari masyarakat pun beragam. Sejumlah orang tua menyambut baik program ini, dengan harapan anak-anak mereka bisa menjadi lebih bertanggung jawab dan disiplin. Namun, sebagian lainnya menyuarakan kekhawatiran bahwa pendekatan militeristik bisa berdampak negatif terhadap psikologis siswa.
Menanggapi hal itu, Anwar menegaskan bahwa kegiatan ini telah disusun dengan pendekatan edukatif dan humanis. “Kami pastikan semua kegiatan tetap berada dalam koridor pendidikan dan perlindungan anak. Tidak ada unsur kekerasan, apalagi perpeloncoan,” tegasnya.
Program ini akan dievaluasi secara berkala dan dapat menjadi model pembinaan di sekolah-sekolah lain apabila terbukti efektif.