Selebriti sekaligus ayah tiga anak, Deddy Mahendra Desta membagikan video lewat akun YouTubenya Trio Strong Family tentang aturan makan mi instan untuk ketiga anaknya. Desta mengungkap punya kebiasaan hanya memberikan anak mi instan setiap akhir pekan. Dalam video, ia tampak memasak mi instan dengan menambahkan sayuran ke piring anak-anaknya.
Selain harganya yang terjangkau, mi instan juga punya rasa yang menggugah selera. Sehingga tidak heran kalau banyak anak yang juga menyukainya, ya Moms.
Tapi sebenarnya, bolehkan anak makan mi instan?
Jawabannya boleh, Moms. Namun, orang tua juga perlu memahami apa saja kandungan atau bahan-bahan yang umumnya terdapat dalam sebungkus mi instan.
Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp. A mengatakan, dalam satu bungkus mi instan mengandung 300 kkal dan 100 kkal yang berasal dari lemak, protein 7 gram, serat 2 gram dan natrium 1,33 gram.
“Sehingga mi instan mengandung tinggi energi yang berasal dari zat tepung (terigu) dan minyak, tetapi memiliki kandungan protein dan serat yang rendah dan tinggi garam,” ujar Dokter Aisya kepada kumparanMOM.
Alasan Terlalu Sering Makan Mi Instan Tidak Baik untuk Anak
1. Makanan yang Sudah Diproses
dr. Aisya menyebut, anak direkomendasikan untuk selalu mengkonsumsi makanan segar setiap hari. Sementara mi instan merupakan makanan olahan yang sebagian besar tepung olahan, tak banyak mengandung vitamin serta mineral esensial apapun dan tak punya nilai gizi.
2. Mengandung Lemak Trans
Mi akan selalu digoreng menggunakan minyak untuk memperpanjang waktu simpannya agar lebih awet. dr. Aisya menyebut proses ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada anak.
3. Lapisan Lilin Dalam Mi
Lapisan lilin pada mi dibuat agar terlihat menarik dan lebih awet. Padahal kandungan itu berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan pada hati.
4. Mengandung Propylene Glycol
Mi instan tidak bisa mengering dan perlu mempertahankan kelembapannya. Oleh karena itu, mi diberi Propylene Glycol. Apabila bahan kimia ini dikonsumsi jangka panjang dapat berbahaya untuk jantung, hati dan ginjal karena menumpuk.
5. Monosodium Glutamat (MSG)
Dalam mi instan, juga terdapat bumbu yang membuat rasanya jadi enak dan ini bisa mempengaruhi fungsi otak. Tapi kaitannya memang belum diketahui secara pasti.
6. Sodium dan Garam
Dokter Aisya menyebut kandungan ini bisa berbahaya untuk organ-organ vital.
Lalu, bagaimana cara mengolah mi instan untuk anak agar lebih sehat?
1. Tambahkan Sayur
Moms, kamu bisa menambahkan sayur seperti sawi hijau, hingga wortel. Sebaiknya, menambahkan 100 gram sayuran yang belum dimasak untuk satu bungkus mi instan.
‘’Semakin banyak sayur, maka bisa mi instan semakin sehat,’’ kata dr. Aisya.
2. Tambahkan Sumber Protein
Mi instan adalah makanan yang nilai gizinya rendah. Jadi perlu ditambahkan sumber protein lain, seperti ayam, telur, bakso atau ikan. Oleh karena itu, orang tua perlu menambahkan satu porsi sekitar 80-100 gram protein.
3. Buatlah Bumbu Sendiri
Misalnya pakai bumbu bawaannya setengah. Kemudian untuk memperkaya rasa, Anda bisa menambahkan bumbu dapur seperti bawang putih dan minyak wijen.
4. Bisa Dikreasikan
Misalnya dengan menambahkan sayuran dan protein, Anda bisa membuat olahan mi menjadi kroket atau martabak mi sayur.
“Meski Sudah ditambahkan sayur dan protein, tetap harus dibatasi ya. Karena mengkonsumsi makanan yang sama dalam waktu yang lama akan merugikan kesehatan, sebab tubuh otomatis tidak bisa mendapatkan gizi lain selain yang ada di dalam mi instan. Padahal tubuh tetap membutuhkan zat gizi beragam untuk menjalankan semua fungsinya,” pungkasnya.
Leave a Reply