Peningkatan produktifitas ternak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor genetik. Faktor lingkungan mempunyai pengaruh paling besar, salah satunya aspek pakan dan aspek kesehatan ternak. Biaya pakan dapat mencapai 60-80% dari keseluruhan biaya produksi, sehingga faktor pakan merupakan biaya produksi yang terbesar dalam usaha peternakan. Faktor kesehatan ternak perlu diperhatikan dalam kegiatan pemeliharaan ternak. Hal ini menyebabkan upaya untuk menjaga kesehatan ternak harus menjadi salah satu prioritas utama disamping kualitas pakan dan manajemen yang baik. Salah satu upayamenjaga kesehatan ternak melalui penambahan feed additive.
Beberapa peternak kini memilih menggunakan bahan-bahan alami dengan konsep back to nature untuk meningkatkan penampilan produksi dan menjaga kesehatan ternak. Penambahan feed additive alami dalam ransum selain harga terjangkau, residu yang dihasilkan dari penambahan aditif alami hampir tidak ada sehingga menghasilkan produk ternak yang sehat dan aman dikonsumsi oleh manusia. Feed additive alami yang biasa digunakan untuk ternak diantaranya jenis rimpang seperti jahe, temulawak, kunyit dan lain-lain.
Tanaman obat yang banyak digunakan adalah kunyit. Kunyit (Curcuma domestica) atau orang jawa sebut “kunir” merupakan salah satu bahan baku obat-obatan tradisional yang cukup murah dan mudah didapatkan. Kunyit mengandung senyawa berkhasiat obat yaitu kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, demetosikurkumin dan bisdemetosikurkumin. Dalam beberapa penelitian menyebutkan manfaat kunyit yaitu:digunakan sebagai obat penyakit ganguan pencernaan, pembersih darah, penguat jantung, penguat lambung, peluruh kencing, didamping itu bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti bakteri, pencegah kanker, menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol.
Kunyit diketahui memiliki efek imunomodulator sehingga dapat membantu mengoptimalkan kondisi kesehatan ayam broiler. Kandungan minyak atsiri tanaman kunyit juga diketahui memiliki aktivitas antibakteri sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap serangan bakteri pathogen. Menurut penelitian pada ayam pedaing dengan penggunaan tepung kunyit dalam jangka panjang (selama 6 minggu) sebanyak 1 g/kg pakan dapat memperbaiki konsumsi pakan dan konversi pakan tanpa menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan ayam pedaging. Ekstrak kunyit dapat meningkatkan laju metabolisme yang ditunjukkan dari peningkatan berat badan ayam ini sehingga pemanfaatan pakan menjadi lebih efisien.
Kurkumin dalam kunyit dapat merangsang dinding kantong empedu mengeluarkan cairan empedu dan merangsang keluarnya getah pancreas yang mengandung enzim amylase, lipase dan protease yang berguna untuk meningkatkan pencernaan bahan pakan seperti karbohidrat, lemak dan protein. Disamping itu minyak atsiri yang dikandung kunyit dapat mempercepat pengosongan isi lambung sehingga nafsu makan meningkat dan pertambahan bobot badan ternak meningkat. Penambahan tepung kunyit dalam pakan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pakan dan menurunkan feed cost per gain agar keuntungan yang diperoleh peternak lebih tinggi. Pada penelitian sapi bali dengan pemberian tepung kunyit 1,5% dalam konsentrat dapat meningkatkan pertambahan bobot badan, efisiensi ransum dan pendapatan peternak. Penambahan kunyit dapat digunakan sebagai alternatif feed additive alami. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Leave a Reply