lantang pemuda dalam menyerukan masa depan bebas tembakauKaum muda mengambil posisi penting untuk mengadvokasi Kawasan Tanpa Rokok dan larangan iklan, promosi, dan sponsor tembakauArdila Syakriah, Health Knowledge Management and Communications OfficerAnggota North Sumatra Youth Tobacco Control Movement (NS-YTC) menyerukan implementasi Kawasan Tanpa Rokok di depan kantor Walikota Medan pada tahun 2021.NS-YTC/2021Tersedia dalam:EnglishBahasa Indonesia12 Juli 2022
Setiap hari, anak muda di Indonesia terpapar tembakau di rumah, sekolah, dan komunitas mereka. Dikelilingi oleh iklan tembakau dan puntung rokok yang tersebar luas hanyalah salah satu bagian dari masalah. Melalui kebiasaan mereka sendiri, kehidupan anak muda juga turut terganggu.Sekitar satu dari sepuluh anak berusia 10-18 tahun di Indonesia adalah perokok saat ini—menandakan salah satu tingkat merokok tertinggi di kalangan remaja secara global. Jumlahnya kian bertambah. Meskipun ada larangan membeli tembakau untuk mereka yang berusia di bawah 18 tahun, lebih dari 40 persen pelajar Indonesia berusia 13-15 tahun telah mengkonsumsi produk tembakau, menurut Survei Tembakau Pemuda Global 2019.
Penggunaan tembakau secara ekstensif menempatkan masa depan anak-anak di seluruh Indonesia dalam bahaya besar. Tembakau merupakan faktor risiko terbesar kedua untuk kematian dini dan kecacatan di Indonesia. Setiap tahunnya, ada 600.000 kematian dini karena paparan asap rokok, 28 persen di antaranya adalah anak-anak. Penyakit tidak menular yang dikaitkan dengan merokok juga telah membebani pembiayaan kesehatan masyarakat di Indonesia.Untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, yang jatuh setiap tahun pada tanggal 31 Mei, lebih dari 800 anak muda – mulai dari sekolah menengah pertama dan mahasiswa hingga pendidik sebaya – berkumpul untuk berbagi keprihatinan mereka tentang tren yang mengkhawatirkan ini pada Jambore Pemuda Pionir virtual 2022 pada bulan Juni. Indonesian Youth Council of Tobacco Control (IYCTC) dan UNICEF, dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan, menggelar jambore dengan tema “Pemuda dan Lingkungan Sehat tanpa Rokok”. Acara tersebut memungkinkan suara anak muda untuk didengar langsung oleh perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Leave a Reply