‘SWORD ART ONLINE’, Awal Dari Mimpi Besar Para Gamer di Dunia

Jika kamu tanya, apa keinginan atau mimpi terbesar dari para gamer, terutama gamer online, pastinya jawabannya tak jauh dari: Masuk dan merasakan langsung dunia virtual yang ada dalam game tersebut. Hal itulah yang digambarkan dalam light novel Jepang bertajuk Sword Art Online karya Reki Kawahara.

Dalam bentuk light novel, SAO (singkatan Sword Art Online) mungkin hanya diketahui oleh segelintir orang, terutama para pecinta novel. Namun ketika diangkat jadi serial anime pada tahun 2012 silam, barulah popularitas dari SAO meledak. Tak cuma di Jepang, bahkan hingga seluruh dunia.

Anime SAO disajikan dalam bentuk 25 episode. Tak cuma pecinta anime, bahkan banyak gamer dari seluruh dunia yang tak suka anime pun pasti nonton judul satu ini. Alasannya cuma satu, karena anime ini mengangkat tema game online.

Sebenarnya SAO bukanlah anime dengan tema game online pertama di Jepang. Sebelum ini sudah ada judul yang juga tak kalah populer, seperti salah satunya .HACK. Namun harus diakui jika SAO-lah yang sukses menjadi sebuah gong dari sensasi besar-besaran yang hype-nya masih terasa hingga saat ini.

1. Sinopsis (SPOILER ALERT!)

Sword Art Online bercerita mengenai sebuah game online canggih di masa depan, di mana para pemainnya harus mengenakan sebuah helm bernama NerveGear. Helm tersebut diceritakan bisa menstimulasi otak penggunanya, sehingga mereka bisa masuk dan merasakan langsung bagaimana dunia virtual dari game yang mereka mainkan.

Namun di hari pertama launching game-nya, sebuah insiden yang mengerikan terjadi. Sang developer, Kayaba Akihiko mengumumkan jika para pemain tak bisa logout dari game-nya dengan cara apapun. Artinya, mereka terjebak di dalam game dan tubuh asli mereka di dunia nyata juga tak bisa digerakkan. Parahnya lagi, jika karakter mereka di dalam game mati, maka tubuh asli mereka di dunia nyata juga bakal ikutan mati.

Satu-satunya cara untuk keluar dari SAO adalah dengan menyelesaikan game tersebut, yang tentunya sangat sulit dan penuh tantangan karena monster di dalamnya pun sangat kuat dan mematikan. Di situlah muncul sang pahlawan, Kirito, yang dengan bantuan beberapa gamer lain sukses menyelesaikan game-nya.

Selain full action, game ini juga dibumbui dengan drama percintaan yang sangat menyentuh. Ya, Kirito digambarkan jatuh cinta pada sesama gamer lain yang bernama Asuna. Berdua, mereka menggabungkan bakatnya untuk menyelesaikan game dan menyelamatkan semua orang. Mereka bahkan berjanji akan bertemu di dunia nyata setelah game-nya selesai.

2. Diangkat Jadi Game

Setelah anime-nya tamat, popularitas SAO meledak. Anime ini jadi bahan perbincangan banyak orang, sehingga beberapa developer game memutuskan untuk membuatkan game aslinya (bukan sekedar anime).

Salah satu yang terbaru dan lagi hype adalah game online bertajuk Sword Art Online: Fatal Bullet. Game dari BANDAI NAMCO ini dirilis untuk console PC, Xbox1 dan juga PS4, dirilis sejak Februari 2018 lalu. Selain itu, ada juga beberapa game SAO lain yang rilis, seperti untuk smartphone.

Tentu saja kita masih belum bisa merasakan sensasi langsung untuk terjun ke dunia game-nya secara langsung. Namun tetap saja, dengan membawa nama SAO, game-game tersebut pasti laris di pasaran. Karena pastinya gamer juga penasaran untuk mencoba.

3. Munculnya Kirito di Berbagai Game Online

Ada satu fenomena unik lain yang terjadi belakangan ini di berbagai macam game online. Ya, mulai bermunculan nama-nama Kirito di sana. Bahkan ketika satu username sudah dipakai, mereka masih akan mencoba mem-variasikan nama Kirito, contohnya seperti menambahkan angka; Kirito666, Kirito69 dan sejenisnya.

Kenapa bisa begitu? Karena tokoh Kirito memang digambarkan sangat keren, kuat, bijak, cool dan baik hati dalam anime-nya. Tak heran jika tokoh tersebut akhirnya memiliki banyak sekali fans, terutama dari kalangan gamer.

Nah kalau yang cowok pakai nama Kirito, para gamer cewek pasti berlomba-lomba memilih nama Asuna. Alasannya sama seperti di atas. 🙂

4. VR Makin Happening

Perkembangan teknologi dalam dunia gaming memang semakin pesat dan mencengangkan. Jika Playstation terus mengeluarkan versi console terbarunya, ada pula teknologi baru yang bernama 360 Virtual Reality (VR).

Konsep dari VR sama seperti SAO, di mana sang gamer memakai sebuah device yang menutupi matanya, dan nantinya mereka bakal melihat langsung dunia game yang sedang dimainkan. Meski belum bisa 100% menyamai teknologi yang digambarkan oleh anime SAO, namun VR adalah teknologi yang paling mendekati.

Tak menutup kemungkinan jika dalam beberapa tahun mendatang, developer game bakal terus berinovasi hingga akhirnya berhasil menciptakan NerveGear yang sesungguhnya. Harga pasti mahal sih, tapi kebanyakan gamer sejati adalah mereka yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan apa yang mereka ingingkan. So, yeah. Gamers’ dream gonna come to fruition. 🙂

5. Diangkat Jadi Live Action

Hype SAO tak berhenti sampai dalam lingkup game saja. Dalam waktu dekat ini, efek ‘ledakan’ popularitas SAO bahkan bakal merembet ke industri perfilman. Netflix rencananya sudah membeli hak siar dari SAO dan akan mengangkatnya jadi serial live action.

Screenwriter dari live action SAO diserahkan pada sosok bernama Laeta Kalogridis yang sebelumnya pernah terlibat di judul film box office Hollywood seperti AVATARTERMINATOR GENISYS hingga SHUTTER ISLAND. Para pemeran-nya belum dirilis secara resmi. Namun Laeta menegaskan jika dirinya akan mencari sosok aktor yang memiliki keturunan Jepang, agar tidak menghilangkan esensi dari karakter aslinya.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *