Ultraman Tiga, yang tayang perdana pada tahun 1996, menandai era kebangkitan serial Ultraman di layar kaca setelah absen selama lebih dari satu dekade. Serial ini membawa angin segar dengan konsep “Tiga Bentuk” (Multitype), di mana Ultraman Tiga dapat berubah menjadi tiga tipe berbeda dengan kemampuan dan kekuatan yang spesifik, yaitu Multi Type (bentuk dasar yang seimbang), Power Type (fokus pada kekuatan fisik), dan Sky Type (fokus pada kecepatan dan serangan udara). Inovasi ini tidak hanya menambah variasi dalam pertarungan, tetapi juga memungkinkan Ultraman Tiga untuk beradaptasi dengan berbagai jenis ancaman Kaiju (monster).
Kisah Ultraman Tiga berlatar belakang di masa depan, di mana umat manusia telah membentuk organisasi global bernama Global Unlimited Task Squad (GUTS) untuk menghadapi ancaman monster misterius yang mulai bermunculan kembali setelah tidur panjang. Anggota GUTS dipimpin oleh Kapten Megumi Iruma dan beranggotakan tim yang solid dengan keahlian masing-masing, termasuk pilot Shin Asuka (yang kemudian menjadi Ultraman Dyna), ahli strategi, ilmuwan, dan operator.
Karakter utama dalam serial ini adalah Daigo Madoka, seorang anggota tim GUTS yang memiliki kemampuan unik untuk berubah menjadi Ultraman Tiga. Kekuatan ini berasal dari warisan peradaban kuno yang pernah mendiami Bumi jutaan tahun yang lalu, sebuah peradaban cahaya yang bertarung melawan kegelapan. Daigo menemukan dirinya terpilih untuk mewarisi kekuatan tersebut dan melindungi Bumi dari kebangkitan kekuatan jahat yang mengancam kedamaian.
Alur cerita Ultraman Tiga tidak hanya berfokus pada pertarungan epik melawan berbagai macam Kaiju yang memiliki desain unik dan kemampuan berbahaya, tetapi juga menggali lebih dalam tentang tema-tema seperti persahabatan, keberanian, pengorbanan, dan pentingnya menjaga lingkungan. Serial ini sering kali menyajikan dilema moral dan pertanyaan filosofis, seperti hubungan antara manusia dan alam, serta konsekuensi dari tindakan manusia terhadap lingkungan dan makhluk lain.
Salah satu aspek yang membuat Ultraman Tiga begitu populer adalah pengembangan karakternya yang kuat, baik di pihak GUTS maupun Daigo sebagai Ultraman. Penonton diajak untuk memahami motivasi dan perjuangan masing-masing karakter, menciptakan ikatan emosional yang lebih dalam dengan cerita. Interaksi antar anggota GUTS yang solid dan saling mendukung juga menjadi daya tarik tersendiri.
Selain itu, kualitas produksi Ultraman Tiga pada masanya dianggap sangat baik, dengan efek khusus yang memukau dan desain monster yang kreatif. Musik latar yang ikonik juga turut menambah atmosfer dramatis dan heroik dalam setiap adegan. Keberhasilan Ultraman Tiga tidak hanya menghidupkan kembali franchise Ultraman, tetapi juga membuka jalan bagi serial-serial Ultraman modern lainnya.
Secara keseluruhan, Ultraman Tiga bukan hanya sekadar tontonan aksi pertarungan monster raksasa. Serial ini menawarkan cerita yang kaya akan tema, karakter yang menarik, dan visual yang memukau, menjadikannya salah satu entri paling ikonik dan dicintai dalam sejarah franchise Ultraman. Pengenalan konsep Multitype dan eksplorasi lebih dalam tentang latar belakang Ultraman serta ancaman yang dihadapi Bumi memberikan dimensi baru yang menyegarkan bagi para penggemar setia maupun penonton baru. Warisan Ultraman Tiga terus terasa hingga kini, mempengaruhi banyak serial Ultraman berikutnya dan tetap menjadi tolok ukur kualitas dalam genre tokusatsu.