Spesialis dermatologi venereologi dr Eko Prakoso Wibowo, SpDV, mewanti-wanti pengobatan masyarakat yang terkena gonore. Kebanyakan pasien memilih pengobatan sendiri lantaran merasa malu terpapar infeksi menular seksual (IMS) tersebut.
Padahal, hal ini tentu berbahaya bagi kondisi pasien, berkaitan dengan efektivitas obat. Seperti yang belakangan dilaporkan di banyak negara, infeksi gonore berubah menjadi ‘super’ imbas kebanyakan dari mereka kebal antibiotik, alias tidak lagi mempan diobati dengan perawatan biasa.
“Kita bilangnya gonore-nya resisten diobati dengan antibiotik, sampai sekarang kalau di klinik belum ada yang demikian, tapi memang di luar negeri kejadiannya demikian, tapi kalau misalnya pasien gonore di klinik itu, obatnya akan saya suntik, kenapa? Karena supaya dengan dosis yang adekuat, cukup, supaya tidak terbentuk kejadian-kejadian yang tidak diharapkan,” beber dia dalam konferensi pers Waspada Serangan Gatal pada Gen Z, di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).
Leave a Reply